Kamis, 07 Maret 2013

Because of “Mamas Iya Benar Kok” (Part II)



Because of Mamas Iya Benar Kok, I got my soul again. Yeah !!!. Na na na na
Di pagi sememalukan itu saya dipaksa mendengar dua presentasi dari adik-adik tingkat yang super fresh semangatnya. Mereka mengangkat topik motivation. Yess, motivasi. Jiwa saya langsung nadah-nadah seperti mulut bayi yang sedang lapar menunggu disusui. Saya butuh motivasi,sangat sangat butuh. Dan saya mendapatkan hal itu di hari pertama dan jam pertama kuliah di kelas yang salah. *ironis*. 

Hal yang sangat berkesan ketika itu saat si Dosen mengomentari isi presentasi para presenter. Beliau menggambarkan sukses itu adalah sesuatu dari kita yang pada akhirnya dinilai oleh orang-orang di luar diri kita. Jarang ada di antara mereka yang peduli bagaimana proses mencapai sukses tersebut. Oleh karena itu ketika berproses jangan sungkan-sungkan untuk bangkit di saat jatuh. Jangan bosan untuk bangun dan bangun lagi sampai sukses yang kita mau tercapai. Orang yang tak berproses tidak bisa menilai arti sukses dengan baik. Dan jujur saja saya yang sedang mengandung jiwa letih ini merasa disokong oleh ucapan-ucapan si dosen. Seolah-olah ada yang menggebuk tekad saya dengan berbisik “Ayo,Luq kejar titelmu. Awas kalau berhenti, saya kepret kamu” *loh kok nadanya mengancam ya*, tapi intinya saya termotivasi, benar-benar termotivasi. Terima kasih Mamas Iya Benar Kok yang sudah nge-lead saya ke dalam kelas yang salah untuk membenarkan jiwa saya yang salah. Satu hal lagi yang saya pelajari dari sini kalau  sebenarnya tidak semua kesalahan itu salah. Sekian dari saya. Terima kasih ;-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar