Because
of Mamas Iya Benar Kok, I got my soul again. Yeah !!!. Na na na na
Di
pagi sememalukan itu saya dipaksa mendengar dua presentasi dari adik-adik
tingkat yang super fresh semangatnya. Mereka mengangkat topik motivation. Yess,
motivasi. Jiwa saya langsung nadah-nadah seperti mulut bayi yang sedang lapar
menunggu disusui. Saya butuh motivasi,sangat sangat butuh. Dan saya mendapatkan
hal itu di hari pertama dan jam pertama kuliah di kelas yang salah. *ironis*.
Hal yang sangat berkesan ketika itu saat si Dosen mengomentari isi presentasi
para presenter. Beliau menggambarkan sukses itu adalah sesuatu dari kita yang
pada akhirnya dinilai oleh orang-orang di luar diri kita. Jarang ada di antara
mereka yang peduli bagaimana proses mencapai sukses tersebut. Oleh karena itu
ketika berproses jangan sungkan-sungkan untuk bangkit di saat jatuh. Jangan
bosan untuk bangun dan bangun lagi sampai sukses yang kita mau tercapai. Orang
yang tak berproses tidak bisa menilai arti sukses dengan baik. Dan jujur saja
saya yang sedang mengandung jiwa letih ini merasa disokong oleh ucapan-ucapan
si dosen. Seolah-olah ada yang menggebuk tekad saya dengan berbisik “Ayo,Luq
kejar titelmu. Awas kalau berhenti, saya kepret kamu” *loh kok nadanya
mengancam ya*, tapi intinya saya termotivasi, benar-benar termotivasi. Terima
kasih Mamas Iya Benar Kok yang sudah nge-lead saya ke dalam kelas yang salah
untuk membenarkan jiwa saya yang salah. Satu hal lagi yang saya pelajari dari
sini kalau sebenarnya tidak semua kesalahan itu salah. Sekian
dari saya. Terima kasih ;-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar