In the
beginning of June
“Sayang, kamu bagian dari mimpi-mimpi hidupku”
“Jika saja memungkinkan, rasanya ingin sekali memilikimu saat ini juga”
“Sayang, please percaya sama aku. Kali ini aku serius, mencintaimu
jauh dari lubuk hatiku”
“Aku tulus sama kamu, kamu mau kan tulus juga sama aku?”
“Walaupun kamu tak mencintaiku seperti mauku, aku akan tetap
mencintaiku sampai lelahku”
“Sayang, kamu mau kan berjuang sama aku?. Apapun yang terjadi dalam
perjalanan hubungan kita kelak, tolong jangan lepaskan tanganmu dari
genggamanku”
Aku mencoba mencerna setiap permohonanmu dan mencoba percaya kalau
setiap permohonan yang kamu ajukan berasal dari hati dan pemikiran yang matang.
Aku mengangguk dan mencoba menjadi bagian yang sempurna dari mimpimu.
In the
middle of June
“Sayang, maaf. Sepertinya kita harus udahan. Aku takut. Hubungan kita
tak berujung bahagia”
“Aku mohon mengertilah. Demi
Tuhan,aku tak mau seperti ini. Aku sakit harus pisah sama kamu”
“Kita berdua tahu alasannya. Kita sudah cukup dewasa untuk mengerti”
Oke, sekali lagi aku salah. Sekali lagi aku dibodohi. Oke ini salahku
yang terlalu gampang mempercayaimu. Ini bukan salahmu yang telah mengumbar
janji-janji yang tak pernah terpikirkan olehku bakal kamu ingkari dengan
mudahnya. Singkat dan sakit memang, tapi terima kasih,aku belajar banyak dari
ini semua.
In the end
of June
Have a good life and goodbye.
Dan mungkin bila nanti,kita kan bertemu
lagi. Satu pintaku jangan kau tanyakan kembali rasa yang kutinggal mati.
Rasaku sepertinya sudah habis untukmu. Kalaupun masih ada yang tersisa
aku berjanji itu hanya rasa sakit yang akan kukenang sebagai peringatan kalau
nanti kamu ingin kembali. Dan aku selalu
tahu, suatu saat kamu pasti kembali dan mencariku seperti yang pernah kamu
lakukan. Tapi tenang, hati yang kupunya untukmu tak lagi sama.
Goodbye My June. Goodbye love. :)
Warm regards
Your ex
Jasmine
Warm regards
Your ex
Jasmine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar