Ga tahu, malam ini aku gatal banget mau nulis
tentang ‘produk instant’ di dunia hiburan. Kalo ngomongin produk instan kita
pasti sontak ingat mie instant yang merupakan makanan yang sudah menasional di
mulut penduduk negara kita.,Endonesa. *aku mulai ngelantur, padahal masih awal
ini :p *
Gini lho, di tv-tv nasional kita kan banyak
banget tuh acara-acara ajang pencarian bakat yang semuanya menjanjikan kefamousan
kepada para pesertanya yang lolos. Banyak banget orang-orang yang nekat mau
masuk ajang-ajang seperti itu cuma untuk jadi famous. Tapi sayangnya banyak
juga diantara mereka yang ga siap secara
mental untuk menghadapi imbas dari kefamousan mereka itu.
Contohnya ketika udah terkenal atau famous *istilah
kerennya*, banyak banget yang haus pujian sampe lupa diri. Mereka mencintai
penjilat yang rajin banget ngemis perhatian dari si orang famous ini dengan
cara memuja-muji yang terkadang terkesan berlebihan. Saking terbiasanya
dipuja-puji, ketika ada yang ga suka atau komentar salah sedikit tentang
mereka, mereka akan bereaksi sangat hebat. Padahal orang yang berkomentar
tersebut merupakan salah satu dari fans mereka juga, yang mungkin saja punya
niat baik dibalik komentar mereka terhadap si idola dadakan. Tapi dasar namanya
produk instan, mereka ga siap banget dikomentarin atau dikoreksi padahal kalau
si produk instan ini mau sedikit berbesar hati untuk melihat letak kesalahannya
di mana, sungguh mereka akan malu sekali telah bereaksi berlebihan. Beda sekali
dengan produk-produk hasil tempaan perjuangan yang panjang. Mereka malah jauh
lebih respect dan tahan banting terhadap perlakuan fans kepada mereka. Mereka
tahu betul apa arti fans.
Tulisan ini terinspirasi dari
pengalaman beberapa followers seorang produk instan, dengan inisial IW,yang
diperlakukan semena-mena. Next time kalo mau ngefans sama orang, diliat-liat
dulu ya. Ga semua produk instan seperti si IW ini. Banyak juga yang tahu diri.
Jadi tergantung dari kebijaksanaan si fans sendiri ketika memilih siapa yang
diidolain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar