Jumat, 29 Juni 2012

Antara Prinsip dan Totalitas (Play Performance)


Hey, new entri lagi di tanggal yang sama. Semangat menulisku lagi on fire hari ini..hehe

Kali ini aku pengen share pengalaman selama ikut salah satu mata kuliah tersusah tapi terkeren di prodiku. Nama subjectnya Play Performance. Nah di Play Performance ini kita disuruh bentuk sebuah kelompok besar beranggotakan 20+ mahasiswa/i. Setelah terbentuk kelompok kita disuruh kerja. Kerjaannya apa? Apa lagi kalo bukan bikin script, seleksi aktor aktris yang bakal meranin tokoh di script, latihan akting, siapin kostum dan properti, latihan make up, nyari dana. Kita ngabisin waktu 4 bulan buat fixing semuanya sampe akhirnya perform tanggal 12 November 2011 lalu. Puji Tuhan hasilnya bagus dan berhasil menuai respon positif dari audiences dan para dosen. Puas banget. 

Yang pengen banget aku share di sini bukan hasil Play Performancenya, tapi prosesnya, terutama proses latihan akting aku dan lawan mainku. Di grupku aku kebagian meranin tokoh Elena, tunangan dari salah satu tokoh utama. Ceritanya Elena udah ninggal karena sakit tapi dibangkitin lagi sama Cadmus, tunangan Elena yang ga bisa  move on. Karena ini ceritanya tentang pasangan yang saling mencintai satu sama lain tapi dipisah secara paksa oleh kematian, bisa kebayang kan gimana sakitnya mereka berdua. Nah untuk memvisualisasikan rasa cinta, kangen, sakit dan patah hati di antara keduanya, otomatis banyak banget adegan-adegan intim antar kedua tokoh seperti berpelukan,berpegangan tangan dan nyaris ciuman. 

Gimana udah kebayang belum bagaimana adegan-adegannya?. Masih nanya letak tantangannya di mana?. Oke aku jelasin ya. Tantangannya terletak di adegan-adegan "sedikit intim"nya itu yang mana di real world belum pernah aku alamin sendiri. Aku cupu? Yes I am ;). Aku sampe berantem-beranteman sama lawan mainku gara-gara aku ga bisa meranin adegan-adegan "sedikit intim" tersebut dengan total. Ga pernah kebayang aku bakal dipegang-pegang, dipeluk dan dielus sama pria yang ga kukenal sebelumnya. Gimana ga risih, dipegang pacar aja aku ogah, jendral. Tapi puji syukur setelah sekian lama latihan, aku akhirnya terbiasa dan kami bisa berakting layaknya sepasang tunangan yang saling cinta setengah mati.
Nih aku sertain salah satu foto dari sekian banyak adegan "sedikit intim" yang kami lakoni.




Mungkin buat orang lain ini adegan biasa, tapi buat kami berdua ini luar biasa mengingat bagaimana susahnya aku menyenderkan tubuhku ke tubuh Vian (lawan mainku) dengan rela. Harus diakui, aku memang terjebak prinsip yang dianggap so yesterday oleh sebagian orang seusiaku. Aku bukan penganut gaya pacaran di mana pelukan dan ciuman menjadi keharusan. Jadi yang mengerti akan prinsip ini terima kasih, yang gak ngerti ya udah selamat mencoba untuk mengerti ya ;)

Cuap-Cuap Merambat Curhat


Fiuuuhh..baru aja ngepost tentang June & Jasmine. Gilak baru kali ini melihara rasa galau lebih dari 1 minggu.  Orang-orang pada ogah galau, aku malah betah. Semata-mata demi June & Jasmine nih. 

Senang banget ada yang ngefollow up secara rutin cerita June & Jasmine ini. Tadi pagi ada yang mention di twitter and ngirim message di akun facebook minta cerita June & Jasmine-nya diseriusin.
Senang banget pastinya ya kalo punya pembaca setia walaupun baru 1-2 orang, tapi itu lebih dari cukup.
Lagian dari awal nulis di blog aku ga pernah punya goal buat menjaring pembaca kok. Main purposenya benar-benar murni buat numpahin perasaan doang.

Sebenarnya aku orang yang sangat gampang move on dari urusan patah hati. Entah kenapa, aku ga tahan bersedih-sedih terlalu lama untuk pria yang sia-sia. Mungkin itu yang bikin aku senang banget nulis kalo lagi patah hati. Biar ketika aku udah move on, rasa patah hati yang kemaren bisa dikenang dan ditertawai.

Oh ya, udah baca Kisah Itu di label Luq's Short Stories?. Nah itu salah satu cerpenku yang tembus ke majalah remaja GG. Tapi belum terbit sih. Mungkin beberapa bulan ke depan. Itu hasil keisenganku akhir Februari lalu. Abis baca status teman facebook, trus keingat ex dan jadilah Kisah Itu.

Kebanyakan cerita yang kuangkat berasal dari cerita cintaku sendiri. Itulah untungnya kita sering jatuh cinta dan patah hati, jadi banyak banget yang bisa diceritain. :P

Cuma satu sih yang pengen aku tekanin banget di setiap cerita cinta yang kuangkat. Aku pengen banget ngajak mereka yang sempat baca cerita aku buat ga galau-galau terlalu lama cuma buat orang yang ninggalin kita untuk menemukan kebahagiaannya sendiri. Ogah banget kan sedih-sedihin mantan yang sama sekali ga ingat kita lagi. Ngapain?. Keep positive ya. Jangan galau-galau lagi. Okesip ;)

Run June Run


"Mine, kamu milikku"
"Mine, aku kangen"
"Mine, kamu ngertikan apa yang aku rasain?"

June, kamu kesakitan?
Iya, aku juga. Aku cinta kamu, June. 
Kamu juga cinta aku kan?
Oke,June. Aku ngerti. Aku tahu, tapi mari lupakan.

"Mine, you're mine. No one can hold your hands,except me!!!!"
"Mine, keep breathing. Please, keep breathing for me"
"Mine, I'll be back. Hold on, please hold on"
"Mineeeeee...."

June, last night I dreamed about you. 
How are you?
You looked too pale last night. Are you ok?
June, I miss you. June, I'm tired.

"Mine sayang. Hidupku hambar tanpa kamu"
"Tadi aku baca pesan-pesanmu, rasanya kamu masih milikku"
"Mine, ulurkan tanganmu"
"Kumohon"
"Mine, tanganmu akan kurekat pakai lem cinta terkuat dan demi Tuhan tak akan kulepas lagi"
"Mine? Mine? Mine?"

June, aku sesak. 
June aku istirahat ya.
Terus sehat ya,June.
Kamu kangen? Peluklah imajinasimu.

Aku sengaja begini biar kita sama-sama saling melupakan
June, jangan sedih.
Aku cinta kamu,June.


Goodbye and have a good life


Your ex



Jasmine

Still About June


When I dare to say "Ok, let's try once again". It means I am willing to trust you and ready to be hurt (again). # tweeted on June 5,2012.

This is about you again, June. I swear, you have left a great feeling in my heart. This heart can laugh and smile easily remembering your silly jokes about love,life, and everything. That’s why I fell in love with you. That’s why my heart chose you. You have everything that guys before you did not have.

I tweeted those words above when you were struggling hardly to convince me that you were really crazy in love. You wanted to be my June again. I refused you so many times. But you, you never gave up to have me, to make me as your own.

I think I know you and yes I do. You are quite mad when you fall in love but not strong enough to make that love exists in a long time. That is you and I know that.

You came back in the beginning of this month, it was not the first time by the way, but in the beginning of this month I got affected by you. The way you spoke, loved and treated me made me say “YES” easily. And you finally had me.

You were so different. You treated me so right. I was happy to be with you and I think you were happy too. But ironically we had to end the happiness we felt at the time. We broke up.
It’s hurt. We were hurt but there was no tears for that, only fears. Fears of loosing you forever.

Just a couple days after the bitter ending, you came back begging for forgiveness. I forgave you, My June, as usual. I loved you sincerely and I still love you. There is no reason for me to hate you. I keep you in my heart. I keep you in my thought.

Whenever you miss me just come back and tell me what you feel but please never ask me to be your Jasmine again. Please. At least not now.

I do really miss you. I do miss your love, joke, hug and touch, but not now.
Please move on.

Goodbye and have a good life, My June. I love you.


Your ex.

Jasmine ;)


Kamis, 28 Juni 2012

From Hero to Zero

Originally posted on April 10,2011
Copied from my old blog http://wawasukacurhat.wordpress.com/


” Hidup seperti roda yang berputar, kadang berada di bawah kadang berada di atas”
Hidup itu gak melulu senang, gak melulu susah… Orang susah akan senang pada waktunya dan orang senang akan susah pada waktunya juga.

Semua ada waktunya dan sudah dirancang dengan sebaik-baiknya oleh Yang Maha Kuasa.

Hari ini kita dicintai oleh orang sekeliling kita, tapi keesokan harinya kita gak akan tahu apakah masih dicintai seperti hari ini?
Hari ini kita nothing, besok-besok mungkin kita bisa jadi something
Hari ini kita a hero, tapi besok-besok bisa jadi sebaliknya

Balik lagi, semua memang  udah ada waktunya masing-masing… Pintar -pintar ngambil hikmah dari setiap kejadian bisa membuat hidup yang sedikit membingungkan terasa lebih menyenangkan…
Contohnya aku….
Aku dan masa kecilku indah, bahagia bahkan sempurna..
Hidup bersama orangtua yang luar biasa & adik-adik yang sempurna.
Siapa yang tidak bahagia punya keluarga yang rukun, reputasi yang baik di masyarakat, dan prestasi yang menonjol di sekolah.

Hal-hal baik yang aku dan keluargaku punya membuat kami dicintai orang-orang di sekitar kami. Terlebih aku, aku selalu punya teman yang banyak.  Walaupun aku bukan orang yang supel malah cenderung pemalu, tapi aku selalu didatangi orang-orang yang ingin menjadi temanku. Itu karena aku memiliki prestasi yang menonjol di sekolah.
Tapi tidak semua hal-hal baik yang kita punya bisa menjamin kita menjadi orang yang baik.. :)
Cinta dan kasih sayang yang berlebihan dari orang tua membuatku menjadi anak manja, cengeng dan tidak mandiri. Karena apa yang aku ingin selalu mereka penuhi.

Dari SD hingga SMA aku selalu dibutuhkan teman-temanku karena tanpaku tugas mereka tak bisa sempurna.  Tanpa sadar hal itu membuat aku menjadi sombong, egois dan individualis.  Teman-temanku sering ketakutan ketika aku mulai ngambek, karena takut gak  dikasih jawaban saat ujian dan tidak dibantu mengerjakan tugas seperti biasanya. Oh..God, itu benar-benar membuat aku merasa istimewa dan besar kepala. Karena aku si anak A dengan prestasi akademik yang tidak pernah mengecewakan. Orangtua dan keluarga besarku pun mulai terbiasa dengan prestasiku.

Kesombonganku membuat aku menangis ketika mendapat nilai 9 sedangkan yang lain mendapat nilai 10. Merasa kecewa ketika aku bukan menjadi satu-satunya orang yang mendapat nilai 10 di kelas. Lihatlah, bagaimana sombongnya aku.

Dan tiba waktunya Tuhan memberi aku pelajaran baru, untuk bangun dari sikap manja, cengeng,egois, kekanak-kanakan, dan sombong yang sangat tidak menguntungkan.

Ditahun kedua di bangku kuliah,hidupku seketika oleng, ketika Ayahku tiba-tiba dipanggil Tuhan.  Mamaku berduka dan terpukul luar biasa, adik-adikku kesepian dan jatuh sakit karena rasa kehilangan yang luar biasa. Dan aku, aku seperti orang gila.. menangis siang malam, tidak tidur, tidak makan, tidak kuliah. Aku merasa tidak sanggup untuk melanjutkan hidupku. Hilang semangat, hilang arah. Aku tak peduli lagi pada prestasiku, aku tak peduli lagi pada nilai 9 & 10. Huruf A & B di KHS sudah tak penting lagi bagiku. Aku hanya ingin ayahku kembali. Aku terus berduka dalam waktu yang sangat lama, seakan-akan dengan cara begitu Ayahku akan kembali padaku, pada keluargaku. Dan hasilnya kesehatanku memburuk, kuliahku berantakan & yang paling menyedihkan Mamaku kecewa dengan nilaiku yang semakin merosot. Dia kecewa karena aku anaknya yang punya prestasi A tiba-tiba terjatuh menjadi anak yang tak bisa dibanggakan.
Gak sanggup melihat Mamaku kecewa, akhirnya aku kembali mencoba mengatur langkah lagi. Walaupun sudah sedikit terlambat, tapi tak apa daripada aku berhenti dan tak memberi harapan berarti buat Mama dan terutama suatu pembuktian untuk Ayah tercinta di surga.

Well, aku pengen banget bilang ke Mama, sekarang aku bukan anak Mama yang berprestasi A lagi Ma, tapi dari kejadian yang udah kita lewati, aku tumbuh menjadi orang yang kuat, tegar, sabar, tidak egois dan mulai mandiri. Yang terpenting aku selalu mencoba bertanggung jawab terhadap Mama & adik-adik seperti apa yang Ayah lakukan dulu. Semoga aku bisa jadi pengganti Ayah yang baik buat Mama & adik-adik.
Yah,Ma ini aku, yang dulunya hero kecil Ayah & Mama, kemudian karena dibanting oleh masalah menjadi orang yang  hopeless & nothing,  kini sedang berusaha menjadi hero kembali buat keluarga kita… Makasih buat cinta Ayah, Mama & adik-adik yang tak berkesudahan, yang sudah membuat aku bangkit dari keterpurukan.. May God always bless our family… :)

PUBLISHED IN: 
·         IT'S ME
ON APRIL 10, 2011 AT 4:44 PM  LEAVE A COMMENT  

Rabu, 27 Juni 2012

Robin Van Persie dan Arti Sebuah Loyalitas


Ketika bangun tidur pagi ini, ada seorang teman yang iseng banget sms aku tentang kabar kepindahan Robin van Persie ke klub sepakbola favoritnya, Manchester City. Sontak saja aku yang notabene baru bangun tidur dan belum sempat ngapa-ngapain, seperti kesetanan membuka akun facebook, twitter dan portal-portal berita sepakbola untuk mencari tahu kebenaran berita tersebut. Anyway, sok banget ya aku, sampe segitu banget bereaksi :-P . Bagi yang udah tahu aku fans Arsenal pasti ngerti banget gimana shockingnya berita ini buat para fans Arsenal, termasuk aku.

Perlu diketahui Robin Van Persie merupakan pemain penting bagi Arsenal. Bisa dibilang striker Belanda ini adalah tulang punggung Arsenal selama dua musim terakhir ini. Terlebih pada musim 2011/2012, kontribusinya sangat luar biasa bagi klub kesayanganku ini. Harus diakui, berkat konsistensinya menciptakan gol di hampir setiap pertandingan, Arsenal berhasil  mengakhiri musim dengan bertengger di peringkat 3 klasemen dan lolos ke Liga Champion musim depan (2012/2013). Sungguh suatu pencapaian yang pantas diacungi jempol bagi sebuah klub yang tertatih-tatih di awal musim karena ditinggalkan para pemain pilar serta badai cidera yang ga ada hentinya mendera para punggawa vital Gudang Peluru. That's why kepergian RvP dari klub menjadi ketakutan terbesar para gooners and goonerettes. 

Kepergian para bintang dari klub ini ga lain karena krisis gelar yang dialami Arsenal selama 7 musim berturut-turut. That's sad. Tapi logically, bagaimana mungkin sebuah klub bisa meraih gelar kalau setiap musim para bintang memilih pergi dari klub. Di mana letak loyalitas para bintang ini yang oleh Arsene Wenger sudah dipoles susah payah dari yang dulunya nothing jadi something?. Alasannya tentu saja gelar yang bisa diraih dengan mudah dan gaji super fantastis yang dijanjikan oleh klub-klub lain. Kedua hal tersebut sukses membuat nilai loyalitas tak ada artinya di mata para bintang. Tapi apakah hidup ini melulu tentang uang dan penghargaan berupa gelar? Tak bisakah mereka bertahan sedikit lebih lama lagi, berusaha keras bersama tim dan membuat satu demi satu mimpi akan gelar terwujud perlahan-lahan?. Andai mereka bisa sedikit lebih loyal dan punya idealisme murni tentang misi-visi sepakbola yang sebenarnya seperti halnya Arsene Wenger, yang tak berniat melatih klub lain setelah 16 tahun di Arsenal, mungkin setiap musim tak akan selalu sulit bagi The Gunners.


Loyalitas itu sangat mahal, luar biasa mahal, bahkan ga ada yang bisa membeli sebuah loyalitas. Hanya orang yang luar biasa yang meletakkan loyalitas di atas uang dan gelar. Mungkin saja Arsenal ga akan 'mati' tanpa RvP, tapi dengan bertahannya RvP, Arsenal akan tampak lebih mudah memutus krisis gelar klub di musim depan. So, RvP as what Secondhand Serenade said, please stay close, don't go. Arsenal still need you.


-VCC-



My Dear June

"Ah..aku ga bisa tanpa kamu,sayang"
"Kembalilah dan berjalanlah bersamaku"
"Aku butuh kamu"

Oh, June..sebegitu naifnya kamu sampai tak mengerti lukaku. Kamu baru saja memujaku setinggi langit dan kemudian memutuskan pergi begitu saja.
June...ah June... aku bukan malaikat yang bisa memaafkan setiap salahmu. Aku sangat menghargai hatiku. Aku cinta hatiku dan tentu saja ketika ada yang melukainya,tidak akan ada pintu yang bisa terbuka dengan mudah lagi untuk orang yang sama.
Tidak, June, maaf. Setidaknya jangan sekarang.

Have a good life, my June. Do not regret anything :)

Warm regards

Your ex
Jasmine

Selasa, 26 Juni 2012

Produk Instan


Ga tahu, malam ini aku gatal banget mau nulis tentang ‘produk instant’ di dunia hiburan. Kalo ngomongin produk instan kita pasti sontak ingat mie instant yang merupakan makanan yang sudah menasional di mulut penduduk negara kita.,Endonesa. *aku mulai ngelantur, padahal masih awal ini :p *


Gini lho, di tv-tv nasional kita kan banyak banget tuh acara-acara ajang pencarian bakat yang semuanya menjanjikan kefamousan kepada para pesertanya yang lolos. Banyak banget orang-orang yang nekat mau masuk ajang-ajang seperti itu cuma untuk jadi famous. Tapi sayangnya banyak juga diantara mereka yang  ga siap secara mental untuk menghadapi imbas dari kefamousan mereka itu.


Contohnya ketika udah terkenal atau famous *istilah kerennya*, banyak banget yang haus pujian sampe lupa diri. Mereka mencintai penjilat yang rajin banget ngemis perhatian dari si orang famous ini dengan cara memuja-muji yang terkadang terkesan berlebihan. Saking terbiasanya dipuja-puji, ketika ada yang ga suka atau komentar salah sedikit tentang mereka, mereka akan bereaksi sangat hebat. Padahal orang yang berkomentar tersebut merupakan salah satu dari fans mereka juga, yang mungkin saja punya niat baik dibalik komentar mereka terhadap si idola dadakan. Tapi dasar namanya produk instan, mereka ga siap banget dikomentarin atau dikoreksi padahal kalau si produk instan ini mau sedikit berbesar hati untuk melihat letak kesalahannya di mana, sungguh mereka akan malu sekali telah bereaksi berlebihan. Beda sekali dengan produk-produk hasil tempaan perjuangan yang panjang. Mereka malah jauh lebih respect dan tahan banting terhadap perlakuan fans kepada mereka. Mereka tahu betul apa arti fans.


Tulisan ini terinspirasi dari pengalaman beberapa followers seorang produk instan, dengan inisial IW,yang diperlakukan semena-mena. Next time kalo mau ngefans sama orang, diliat-liat dulu ya. Ga semua produk instan seperti si IW ini. Banyak juga yang tahu diri. Jadi tergantung dari kebijaksanaan si fans sendiri ketika memilih siapa yang diidolain. 

Goodbye,June


In the beginning of June

“Sayang, kamu bagian dari mimpi-mimpi hidupku”
“Jika saja memungkinkan, rasanya ingin sekali memilikimu saat ini juga”
“Sayang, please percaya sama aku. Kali ini aku serius, mencintaimu jauh dari lubuk hatiku”
“Aku tulus sama kamu, kamu mau kan tulus juga sama aku?”
“Walaupun kamu tak mencintaiku seperti mauku, aku akan tetap mencintaiku sampai lelahku”
“Sayang, kamu mau kan berjuang sama aku?. Apapun yang terjadi dalam perjalanan hubungan kita kelak, tolong jangan lepaskan tanganmu dari genggamanku”

Aku mencoba mencerna setiap permohonanmu dan mencoba percaya kalau setiap permohonan yang kamu ajukan berasal dari hati dan pemikiran yang matang. Aku mengangguk dan mencoba menjadi bagian yang sempurna dari mimpimu.

In the middle of June

“Sayang, maaf. Sepertinya kita harus udahan. Aku takut. Hubungan kita tak berujung bahagia”
“Aku mohon mengertilah.  Demi Tuhan,aku tak mau seperti ini. Aku sakit harus pisah sama kamu”
“Kita berdua tahu alasannya. Kita sudah cukup dewasa untuk mengerti”

Oke, sekali lagi aku salah. Sekali lagi aku dibodohi. Oke ini salahku yang terlalu gampang mempercayaimu. Ini bukan salahmu yang telah mengumbar janji-janji yang tak pernah terpikirkan olehku bakal kamu ingkari dengan mudahnya. Singkat dan sakit memang, tapi terima kasih,aku belajar banyak dari ini semua.

In the end of June

Have a good life and goodbye.

Dan mungkin bila nanti,kita kan bertemu lagi. Satu pintaku jangan kau tanyakan kembali rasa yang kutinggal mati.

Rasaku sepertinya sudah habis untukmu. Kalaupun masih ada yang tersisa aku berjanji itu hanya rasa sakit yang akan kukenang sebagai peringatan kalau nanti kamu  ingin kembali. Dan aku selalu tahu, suatu saat kamu pasti kembali dan mencariku seperti yang pernah kamu lakukan. Tapi tenang, hati yang kupunya untukmu tak lagi sama.

Goodbye My June. Goodbye love. :)


Warm regards


Your ex
Jasmine



Senin, 25 Juni 2012

Welcome Back, Old Memories


Fiuhh..baru aja mindahin isi blog-blog yang lama ke blogku ya ini. Rasanya seperti memindahkan barang lama dari ruangan lama ke ruangan baru. Ada banyak kenangan di sana. Ada banyak cerita dengan orang yang berbeda. Sempat galau, mau dipindahin apa dibiarin aja bertahta di ruang lama? agak sayang akhirnya subuh ini aku putusin untuk membawa kembali tumpahan hati di ruangan lama tersebut ke ruangan baru hanya untuk di kenang. Welcome back hey my old memories.

Harusnya aku cuma puya satu blog, tapi karena faktor human error, aku sering lupa password blog-blog tersebut. Total aku punya 5 blog, tapi yang kuseriusin baru 3.
Ini daftar blogku sebagai bukti otentik kalo aku memang pemilik asli dari blog-blog tersebut. Mending dipatenin sekarang ketimbang diklaim orang. Kan lagi zamannya ini..hehe :)

Blog pertamaku http://wawasukacurhat.wordpress.com/. Ni blog kubuat waktu masih teenager imut-imut, jadi namanya rada gimana gitu..hehe :p. 
Blog keduaku http://meandmyconfession.blogspot.com/. Tadinya mau dijadiin blog seumur hidup. Me and my confession udah fix banget buat gambarin isi hatiku yang bakal aku tumpahin di blog, eh lagi-lagi aku lupa passwordnya dan akhirnya terciptalah blog yang sekarang. semoga aja ga lupa password lagi, biar ni blog bisa dipake sampe nanti-nanti. 

Hah, udah jam 5.33 a.m. Tidur yuk, salam sepakbola. (loh?)..hehe :)))

Pacar/Calon Suami Sempurna Tapi Gak Bahagia???. Hmmmm

Originally posted on September 25, 2011
Inspired by facebook status


"Apalah artinya punya pacar yang begini begitu, punya ini itu, bisa begini begitu dan bla...bla...bla... kalo ternyata hati ga bisa nyatu" # Facebook_25/09/2011

Entah kenapa, ada rasa mual dan muak ketika mendengar ada orang yang bilang PENGEN bahkan HARUS punya pacar yang kaya, tampan,pintar, punya mobil, punya rumah, punya kerjaan bagus dan bla...bla..bla...tanpa mengindahkan perasaan.
Muak banget sama ucapan" ga papa deh aku gak cinta sama dia, yang penting dia kaya". 
Oh my goodness, aku gak bisa hidup seperti itu, sejahtera tapi gak bahagia. Ngebayanginnya aja aku gak berani.
Harta itu bisa habis, begitu juga dengan ketampanan. Mobil dan rumah itu bisa dicari sendiri tanpa harus punya pacar/ calon suami kaya. Jangan pernah jual kebahagiaan kita cuma buat sesuatu yang bisa habis.

Bermimpi punya pacar/calon suami yang sesuai standar kita itu wajar sih sebenarnya, gak ada yang mau hidup menderita bersama pria miskin nan stupid yang gak punya apa-apa untuk dibanggain.
Tapi terlalu muluk rasanya kalau kita hanya bisa bermimpi, ingin ini itu, pasang standar super tinggi untuk sang calon pacar/suami tanpa berkaca pada diri kita sendiri. Siapa sih kita sampe-sampe pengen punya pacar/ calon suami yang WAH?

Kenapa kita gak coba memperbaiki diri dulu ketimbang berharap sesuatu yang mungkin saja gak setara sama diri kita.
Kenapa kita gak menyetarakan diri dulu dengan cara memperkaya diri dengan kerja keras sendiri, berprestasi, belajar mandiri dan lain-lain yang bisa membuat sang pria impian mendekat dengan sendirinya tanpa harus kita yang berusaha mencari.

Senin, 19 September 2011

I Am Not Going To Be A Smoker's Wife

My Boyfriend : Honey, I am going to marry you. I really want you to be my wife.

Me : If you plan to marry me, you MUST QUIT SMOKING, because I don't want to be a smoker's wife and see you DIE YOUNG because of the DISEASES that brought by your CIGARRETTES.



Diam, diam, dan diam yang sangat lama, akhirnya si Sugar menjawab " Oke Sayang, aku akan belajar berhenti dari sekarang. Ingatin aku terus ya Sayang."


Aku sadar betul kalau kebiasaan merokok itu sangat sulit untuk dilepaskan. Bagi perokok, merokok menjadi makanan pokok kedua setelah nasi atau bahkan makanan pokok pertama. Makanya tak perlu ada yang heran kalau perokok begitu rela kelaparan asalkan asap di mulut tetap mengepul. Kasian, kasian banget. 


Teman-teman banyak yang protes dan ngatain aku kejam karena memaksa pacarku untuk berhenti merokok. Tapi coba deh dipikirin lagi, kejam mana sama dampak yang diperoleh dari kebiasaan merokok itu sendiri?.
Menghitung penyakit yang dihasilkan dari merokok dan uang yang habis sia-sia udah cukup bikin pusing. Ancaman terbesar dari merokok yang aku takuti adalah kanker paru-paru yang mana akan mempersingkat masa bernafas. Dan aku sama sekali ga mau itu terjadi terhadap pacarku atau calon suamiku kelak. Oke mungkin ini terkesan terlalu paranoid, tapi ini dampak nyata yang benar-benar terjadi dan sering aku saksikan sendiri. So, ketakutanku sangat masuk akal kan?. Belum lagi rupiah yang melayang sia-sia hanya demi rokok semata. Ckckckckc.... itu uang kalau dihitung-hitung, bisa buat nyekolahin anak, atau nyicil rumah dan mobil.


Semoga si Sugar kuat menjalani masa puasa rokok seumur hidupnya. Hehehe...
Semangat Sugar,... :)

Ina vs Bahrain

Originally posted on

Selasa, 06 September 2011


Ina vs Bahrain

Aku termasuk maniak sama yang namanya sepak bola. Suka banget nonton bola. Sebuah hobi hasil titisan dari keluarga besarku yang mayoritas cowok-cowok penggila olahraga dan pencinta sepak bola. Aaaah..udah dulu basa-basinya..

Intinya aku mo share, sebagai pencinta bola, pasti dong aku ikut misuh-misuh ngeliat hasil pertangdingan Indonsia kontra Bahrain malam ini. Mengecewakan sekaligus lucu.
Kecewanya karena timnas ga punya kemampuan membongkar pertahanan lawan yang sebenarnya ga terlalu oke. Ngeliat kekuatan skuad Bahrain, di awal laga aku coba prekdisiin Ina bakal menang 2-0 or paling sial 1-0. Eh prediksiku malah berpihak ke Bahrain, pertandingannya dimenangin oleh Bahrain dengan memborong 2 gol tanpa balas. What a shame...
Ina oh Ina..
Lucunya lagi dengan permainan yang acak-adut si pelatih malah ga ada kreativitas sama sekali untuk merevise skuad yang ancuuuur. Dia malah sibuk dengan kertasnya yang sekilas tampak seperti orang yang sedang mengisi teka-teki silang. Sebal mampus ngeliatnya. Dia sering melakukan pergantian pemain yang sangat tidak penting. Si pelatih yang satu ini tidak jeli melihat dan memilih pemain mana yang layak untuk diganti atau dijadikan starter....  is this what we call revolution dear PSSI?

God Gives What We Need Not What We Want

"Tuhan itu maha adil, Dia ngasih apa yang kita butuhin bukan apa yang kita pengenin"

Aku lupa pernah dengar kata-kata ini dari siapa, tapi yang jelas makna kata-katanya emang dalem banget. 
Bayangin deh kalo setiap permohonan kita dikabulin ama Yang Di Atas entah bakal jadi manusia macam apa kita ini. 

Aku masih inget banget jaman SD, aku suka berdoa minta dikasih mainan baru atau sepatu baru, padahal mainan sama sepatu lamaku masih bisa dipake. Dan emang itu doa dijawab tapi sekitar 6 bulan kemudian setelah mainan dan sepatuku rusak. Itu adalah salah satu bukti kalo Tuhan ngasih apa yang kita butuhin bukan apa yang kita pengenin. 

Bahkan ketika berteman pun aku ngerasa banget ada kuasa Tuhan yang bekerja di dalam proses pemilihan teman-temanku. Ketika aku begitu tertarik untuk berteman dengan pria A, B dan C dan ternyata Tuhan menyodorkan aku si D yang tak terlalu membuatku tertarik pada awalnya tapi pada akhir bersyukur telah memiliki teman seperti dia. Sungguh kuasa yang luar biasa bukan? Mereka yang aku ingini ternyata tak mampu memenuhi harapan dan kebutuhanku, malahan yang tak kuinginilah yang mampu menjadi yang kubutuhkan.  How amazing it is.

Minggu, 04 September 2011

Ternyata Bukan Kamu

Tadinya kamu adalah bagian dari sekian alasanku untuk terus terjaga dalam mimpi-mimpi hidupku
Tadinya kamu adalah orang yang akan aku tuju untuk melepaskan penatku..
Tadinya hanya tanganmu yang aku mau untuk menyodorkan segelas air di kehausanku
Tapi ternyata bukan kamu...

Setelah semua mimpi itu melebur..
Aku bangun dari tidurku dan aku tersadar ternyata bukan kamu yang aku tuju
Bukan segelas air dari tanganmu yang aku mau..
Bukan kamu ternyata bukan kamu

1001 kejadian datang menghampiri mimpiku
mengubah mimpiku tentang kita menjadi mimpi buruk
Mimpi buruk yang membuat aku tak mau lagi menyisakan ruang hatiku untukmu

Bagaimana bisa aku meneruskan mimpi kita kalau komitmen bersama tak pernah dihargai...
Bagaimana mungkin aku menggantungkan harapan kepadamu kalau ternyata terlalu banyak pengkhianatan-penngkhianatan kecil yang telah kamu lakukan..

Aku belajar percaya kalau hitam bisa memutih kalo dibersihkan dengan tekun...
Aku belajar percaya kalau pembohong tak selamanya jadi pembohong...

Aku beri kamu kesempatan lagi lagi dan lagi tapi lagi lagi kamu sia-siakan
Aku menyerah, demi Tuhan tak akan pernah lagi aku mencoba menjadi bagian dari hatimu

Aku memutuskan pergi meninggalkanmu, karena luasnya hatiku untukmu telah mencapai titik batas

Terlalu banyak kebohongan-kebohongan kecil yang telah kamu lakukan
Mungkin kamu tidak sadar dan itu hanya hal sepele buat kamu
Tapi kamu tak tahu bagaimana susahnya aku menahan diri untuk tak menghitung kebohongan-kebohongan itu

Mungkin pria tulus dan jujur yang aku cari itu bukan kamu

Harus kamu ketahui, hatiku baik-baik saja tanpa kamu
Tanpa kebohonganmu, tanpa janji-janjimu yang ga pernah ditepati
Aku yakin kamupun pasti baik-baik da akan selalu baik-baik saja
Karena yang kamu cari bukan hati seperti hatiku, tapi hati seluas samudera yang sanggup mengerti segala keganjilanmu yang tak kamu sadari

Terima kasih, untuk semua tawa yang telah kudapatkan darimu selama ini
Aku tak menyesal pernah bersamamu, karena kamu sudah membuat aku mengerti betapa pentingnya arti kejujuran

Aku berharap suatu saat nanti kamu akan sadar untuk tak berjanji kalau ternyata kamu tak mampu untuk menepatinya...

Salam untuk hatimu, hatiku baik-baik saja dan sekrang sudah bertemankan hati yang baru.

Rabu, 17 Agustus 2011

Miss You So Much Ayah....


Jogja, 12 Agustus 2011
Merindukanmu Setengah Gila

Lihatlah betapa sakitnya aku karena kehilanganku..
Lihatlah semenjak kepergianmu, mataku tak pernah tak terlihat sembab..
Lihatlah betapa timpang langkahku tanpa topanganmu..
Lihatlah hancurnya mimpi dan semangatku tanpa dampinganmu..

Hancurnya aku hingga setengah gila rasanya..
Putus asa berkali-kali menderaku..
Syukurku, ajaranmu sebelum meninggalkanku masih terpatri kuat di pikiran dan hatiku.
Dalam kesakitanku aku tak pernah melampiskannya ke jalan yang salah..

Ayah..andai aku tahu jalan seperti apa yang mesti kutempuh untuk membuatmu kembali, aku akan menempuhnya.
Rasa rinduku padamu sungguh menyakitkan.. Tak ada kata-kata yang mampu meredam rasa sakitku.
I really really really miss you Yah…


Selasa, 16 Agustus 2011

JANGAN PERNAH MENCOBA UNTUK JATUH CINTA PADA SAHABATMU


"JANGAN PERNAH MENCOBA UNTUK JATUH CINTA PADA SAHABATMU…."
09agustus2011

Hell yeah, I hate to say this but I have to. I had experienced this kind of relationship twice and I swear you it was not cool when the relationship had to be ended. Kamu yang tadinya terbiasa menghabiskan berjam-jam ngobrol ngalor-ngidul , curhat  dari A sampai Z dengannya akan berubah menjadi sedikit canggung ketika kalian saling jatuh cinta dan memutuskan untuk memiliki hubungan melebihi sahabat.

Mungkin positifnya, kalian sudah saling tahu kekurangan dan kelebihan satu sama lain. Tak ada lagi yang penting untuk disembunyikan.  Praise The Lord kalo hubungan itu berjalan sebagaimana mestinya dan mungkin bisa berlanjut ke tahap berikutnya. But praise the demon if it should be ended.

Aku pernah dua kali jatuh cinta pada sahabat-sahabatku sendiri dan aku pun mencoba menjalin hubungan lebih dengan mereka dan sialnya aku tak ada satu pun yang berhasil. Malah yang ada aku merasa jauh lebih nyaman menyayangi mereka sebagai sahabat.

Ketika hubungan berubah dari sekedar persahabatan menjadi pacaran, awalnya mungkin akan sangat manis sebagaimana pasangan baru jadian pada umumnya. Parahnya kita yang biasanya apa adanya menjadi luar biasa sensitive ketika sahabat berubah status menjadi pacar. Segala ucapan dari sang pacar yang biasa dilontarkan ketika dia masih sekedar sahabat menjadi hal yang penting buat kamu untuk dicerna. Dia yang dulu biasa mengejek kamu dengan sebutan apa dan kamu pun tak pernah keberatan dengan ejekan tersebut tiba-tiba mengusik pendengaranmu ketika ejekan yang sama dilontarkan kepadamu setelah adanya hubungan yang special diantara kalian. Banyak hal yang sebenarnya sangat biasa tapi berubah menjadi kompleks buat kalian. Ini tentu saja mengagetkan setelah sekian lama kalian menjalani kebersamaan apa adanya dalam ikatan persahabatan.  Trust me, ini akan sangat rumit dan menyebalkan sekali buat kamu.

Belum cukup sampai disitu saja, ketika kamu sudah tak lagi mampu menghadapi segala kerumitan dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan special tersebut, ada dua jenis piala yang akan kamu dapatkan. Terserah pada dia memberi piala yang mana nantinya. Piala pertama adalah kembali bersahabat walaupun sempat didiamin beberapa lama dan tak lagi membahas hubungan yang lalu atau kamu akan diberikan piala kedua yang aku sebut  piala penderitaan . Piala penderitaan ini berisi kemarahan yang tak ada habisnya dari pihak yang tak menerima hubungan kalian harus berakhir.  Dan dijamin kalian tak akan bisa menjadi sahabat yang benar-benar  sahabat seperti dulu lagi. Dan aku berhasil menggondol 2 piala penderitaan dari dua sahabat sekaligus mantan-mantan pacarku.

So, please do not try to have a special relationship with your best friend. Even though you cannot hold that feeling, just please keep it for yourself. Never let him know. 

Pentingnya BERSYUKUR


Hey…cepat kejar ijasahmu, biar bisa berkumpul bersama kami lagi, biar cepat kerja dan mengejar mimpi-mimpimu yang lain

Huff…2 tahun yang lalu aku masih suka menertawakan kata-kata ini. Tapi setahun belakangan aku merasa ini seperti alarm yang bunyinya sangat tidak bersahabat. Terdengar sangat menyebalkan.
Memang merasa berkhianat sama diri sendiri. Bagaimana bisa aku menyia-nyiakan waktu yang tersisa dengan sederetan nilai yang ya Tuhan, aku sendiripun tak ingin melihatnya. Kuliah yang seharusnya bisa kelar dalam waktu yang singkat ternyata harus molor sampai waktu yang ga bisa aku tentukan. Dan demi Tuhan ini bukan hal yang ingin aku dapatkan. Aku punya alasan di balik semua kejadian ini.

Waktu terasa sangat panjang untuk orang yang sedang berjuang mengejar ketertinggalan seperti aku. Orang-orang sekitar terasa sangat tidak bersahabat. Mereka seakan  melempar pandangan sinis setiap saat dengan  banyak pertanyaan yang terlintas di kepala mereka, seperti mengapa aku masih di sini? Dan pertanyaan-pertanyaan menyudutkan lainnya.
Membayangkannya saja membuat aku depresi. Aku sama sekali ga biasa dengan keadaan seperti ini. Ingin menyerah tapi aku tidak diajarkan untuk menjadi pecundang, pecundang yang meninggalkan kewajibannya sebelum selesai dengan baik. Ingin menangis tapi airmata saja tak akan cukup untuk membuat keadaanku menjadi lebih baik.
Tapi, hey..inilah kenyataan. Pengecut namanya kalau tidak berani menghadapi kenyataan. Hidup itu ga pernah lurus, akan banyak sekali belokan-belokan, tanjakan-tanjakan serta turunan-turunan yang akan membuat kamu terjatuh, terluka dan bahkan pingsan untuk sesaat.
Tentu saja ini penderitaan yang ga pernah aku bayangkan akan terjadi padaku. Ga ada seorang pun yang mau kejadian semacam ini terjadi dalam hidupnya. Namanya hidup siapa yang bisa menebak. Kita hanya bisa berencana dan Tuhan yang akan menentukan segalanya.

Tapi ada satu hal yang membuat aku masih mau berjuang dan punya keinginan untuk mengakhiri ini semua tanpa harus jadi pecundang, bersyukur, sesuatu yang sangat mudah untuk dilakukan dan sangat membantu memperbaiki segala hal tapi seringkali dilupakan. Dengan bersyukur, aku jadi merasa beruntung masih kuat ada di posisi aku sekarang yang orang lain belum tentu bisa hadapi. Bersyukur membuat aku jauh merasa jauh lebih beruntung dari semua orang. Bersyukur membuat aku tak lagi peduli pada apa yang orang pikir dan katakan tentang hal ini. Dan ini hidupku, bukan hidup orang lain. Aku yang bertanggung jawab atas hidupku sendiri. Jangan dengarkan apa kata orang just keep stepping, keep moving on… I decide my own life.